Surabaya-Himpunan Mahasiswa D3 Kebidanan dan S1 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menggelar webinar nasional dengan tema pencegahan dan tatalaksana covid-19 pada ibu hamil dan anak ini dilakukan secara online melalui media Zoom Meeting dan Live Channel Youtube.
Webinar yang dilaksanakan oleh organisasi Himpunan Mahasiwa D3 Kebidanan dan S1 Kebidanan Univeraitas Nahdlatul Ulama Surabaya pada tanggal 20 Agustus 2021, pukul 07.45 WIB mendapatkan antusias yang cukup baik dari para peserta berbagai daerah di Indonesia. Himpunan Mahasiswa D3 Kebidanan dan S1 Kebidanan mengundang 2 narasumber dalam acara webinar pencegahan dan tatalaksana covid-19 pada ibu hamil dan anak, narasumber yang hadir pada acara webinar tersebut yakni, dr..Mochammad Hud Suhargono., SpOG(K) (Kepala Instalasi Maternal Perinatal RSUD Bangil, Pasuruan) dan dr.Lini Delina, Sp.A (Dokter Spesialis Anak RS Islam Jemursari). Rangkaian acara dibuka pada pukul 07.45 WIB oleh moderator kegiatan, Nadya Gebrina (anggota HIMA S1 Kebidanan) membahas sedikit mengenai peraturan webinar dan biodata diri dari para narasumber.
Menjadi narasumber pertama, dr.Mochammad Hud Suhargono., SpOG(K) menjelaskan materi tentang vaksin covid-19 pada ibu hamil. Ibu hamil secara klinis rentan terhadap Infeksi COVID 19 karena dapat menyebabkan perburukan kondinya pada wanita hamil , resiko paling tinggi terjadinya kondisi berat bila infeksi terjadi pada Umur kehamilan 28 minggu atau lebih. Proporsi yang tinggi pada Ibu Hamil asimptomatik ( OTG ) menyebabkan resiko penularan yang tinggi
Ketika Ibu Hamil tersebut terinfeksi COVID akan lebih mudah terjadi kondisi berat dan berakibat fatal. Resiko Relatif Ibu Hamil dengan Covid dibanding Ibu tidak hamil dengan COVID = 3 x lebih tinggi masuk ICU ; 2,9 x lebih tinggi memerlukan Ventilation ; 2,4 x lebih tinggi memerlukan ECMO dan 1,7 kali lebih tinggi terjadinya kematian.
Jenis vaksin Covid-19 yang digunakan Kemenkes yakni platform mRNA : Moderna dan Pfizer dan Inactivated virus : Sinovac, POGI : Moderna , Pfizer , Sinovac , Sinopharm. Vaksin m RNA Covid 19 pada kehamilan memberikan resiko sama atau lebih rendah pada populasi ibu hamil. Vaksin inactivated Covid 19 sudah sering dipakai pada ibu hamil seperti Vaksin Influeza. Rekomendasi POGI diberikan setelah umur kehamilan 12 mgg dengan pertimbangan : Ibu hamil keluhan kehamilan mudanya mulai menurun sebelum 12 minggu proses organogenesis prinsip kehati2 an walaupun belum dilaporkan efek teratogeik, efektivitas Vaksin Covid 19 mulai menurun setelah 6-8 bulan , memberikan perlindungan yang optimal sampai akhir kehamilan setelah pemberian 2 dosis. Rekomendasi POGI diberikan sebelum umur kehamilan 33 mgg dengan pertimbangan : Perlu waktu 2 minggu untuk mendapatkan Antibodi yang optimal, bila diberikan suntikan booster pada 4 mgg akan mendapatkan Antibodi yang tinggi sehingga dapat memberikan perlindungan yang optimal. Vaksin Covid mRNA memberikan kenaikan imunitas humoral pada Ibu Hamil setara dengan wanita yang tidak hamil, didapatkan Antibodi pada sample Talipusat dan ASI setelah diberikan Vaksin dosis optimal,terjadi Imunetransfer ke neonates lewat placenta dan ASI.
Narasumber selanjutnya adalah dr.Lina Delina, Sp.A menjelaskan tentang tatalaksana dan pencegahan covid-19 pada anak. dr.Lini mengatakan kasus anak selama pandemi covid-19 angka kematian didapatkan kebih tinggi daripada negara lain. Perbedaan covid-19 pada anak dan dewasa yaitu anak tanpa penyakit menyerta, anak berisiko tertular covid-19 sama dengan dewasa walaupun gelajalanya lebih ringan dari dewasa, sistem kekebalan anak, dan jumlah ACE-2 reseptor masih sedikit. Tata laksana kasus suspek/probable/konfirmasi COVID-19 yaitu isolasi mandiri serta dilakukan pemantauan, isolasi di Rumah Sakit, pemeriksaan darah, pemeriksaan rontgen, pemeriksaan echocardigraphy, pemberian suplementasi vitamin C D3 dan Zink, antivirus spesifik covid-19, antibiotik (ceftriakson, azithromisin), antivirus (Oseltamivir), steroid, antikoagulan, immunoglobulin intravena, support oksigen, imunisasi rutin dan imunisawi covid-19.
Jenis dan Dosis Obat yang Digunakan pada Tata Lakasana COVID-19 pada Anak yaitu, Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Tocilizumab, IVIG, Plasma konvalesens, Steroid, Heparin Multivitamin : vitamin C, D3,Zinc. Indikasi dan prinsip penggunaan NIV atau HFNC pada kasus anak dengan Covid-19 yaitu : Anak dengan klinis sesak dengan atau tanpa peningkatan usaha nafas atau work of breathing, memerlukan suplementasi oksigen untuk mempertahankan SpO2 > 88%, terdapat infiltrat baru yang konsisten dengan gambaran penyakit paru akut. Covid 19 pada neonatus, neonatus tanpa gejala lahir dari ibu tersangka/terkonfirmasi COVID-19: Skrining dengan pemeriksaan pembuktian virus SARS-CoV-2 dengan apus nasofaring harus dilakukan segera, idealnya dua kali dengan interval minimal 24 jam. Diagnosis COVID-19 dapat disingkirkan bila didapatkan hasil apus nasofaring tersebut negatif dua kali pemeriksaan berturut turut. Neonatus bergejala, pemeriksaan laboratorium dan pencitraan selain untuk pembuktian COVID-19 juga untuk diagnosis penyakit utamanya. Neonatus dinyatakan tidak menderita COVID-19 bila hasil apus nasofaring tersebut negatif dua kali pemeriksaan berturut turut. Setelah narasumber memaparkan materi, peserta webinar bisa bertanya melalui sesi tanya jawab.
Rangkaian kegiatan Webinar Pencegahan dan Tatalaksana Covid-19 pada Ibu Hamil dan Anak diakhiri pada pukul 12.30 WIB dengan foto bersama. Dalam acara webinar ini semoga para peserta lebih memahami tentang pencegahan dan tatalaksana covid-19 pada ibu hamil dan anak khususnya mahasiswi D3 Kebidanan dan S1 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Humas S1 Kebidanan Unusa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar